Senin, 08 Juni 2015
KEPUTUSAN INVESTASI MODAL
06.00 | Diposting oleh
sudetoll |
Edit Entri
KEPUTUSAN INVESTASI MODAL
Keputusan investasi modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh manajer.
Keputusan investasi modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh manajer.
Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali
disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran
modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek
independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan
mempengaruhi arus kas proyek lainnya.
Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan
masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah,
aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai
ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik
akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang
sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi,
salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal
akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan
pengembalian yang wajar.
Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer
harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi,
dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu
tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas.
·
MODEL NONDISKONTO
Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan
menjadi dua kategori utama :
1. Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang.
2. Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit.
Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi
manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal.
Periode Pengembalian
Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode
pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh
suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya :
Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan
Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode
pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu
ketika investasi awal diperoleh kembali.
Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah
dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh
proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini.
Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat
digunakan sebagai berikut :
1. Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian
arus kas di masa depan.
2. Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas
perusahaan.
3. Membantu mengendalikan risiko keusangan.
4. Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja.
Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena
mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang.
Tingkat Pengembalian Akuntansi
Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang
umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian
atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek.
Rumusnya :
Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau
investasi rata-rata
Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau
sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah
nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata,
maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut :
Investasi rata-rata = (I + S)/2
Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode
pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan
profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu
uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi;
periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi
yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang
didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai
sekarang.
·
MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV)
Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang,
dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus
kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang
bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR).
Definisi NPV
NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus
kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian
yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima.
Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat
rintangan/tingkat batas, dan biaya modal.
Nilai NPV yang positif menandakan bahwa :
1.
Investasi awal telah tertutupi,
2. Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan
3. Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima.
Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena
itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima
atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi
sebaiknya ditolak.
Tingkat Pengembalian Internal
Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal
(IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas
masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut.
Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama
dengan nol.
Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang
paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin
karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan
oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin
percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau
sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya :
I - ∑ CFt / (1 + i)t
PASCAAUDIT PROYEK MODAL
Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut
terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis
ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan
manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya
operasional yang diestimasi;
Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan
tindakan perbaikan bila diperlukan.
Manfaat Pascaaudit
Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan
beberapa manfaat :
1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa
sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan dengan baik,
maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika
proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin
diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek.
2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan
penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka
cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan.
Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang
dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating.
·
PROYEK SALING EKSKLUSIF
Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling
eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih
diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik.
NPV dibandingkan dengan IRR
Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek
independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu :
1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima
diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan.
2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara
metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif.
·
PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS
Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas :
1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal.
2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak.
Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan
metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu
manajemen, dan statistik.
·
INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH
Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada
umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat
direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses
manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan
penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat
menghasilkan manfaat tambahan.
Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang
bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan
investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang
lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto.
Bagaimana Investasi Dibedakan
Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih
kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di
masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan
investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal
jumlahnya bisa jadi cukup besar.
Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan
Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai
justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi
modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak
langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi,
manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan
merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek.
Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu
tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan
untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak
berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih.
Read More On :
http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOKSYaWa
Keputusan Investasi
Modal
www.tips-fb.com Inspirasi dari Wisnu Jibonk , Label: Akuntansi
12.03 PM
Share
Keputusan investasi modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan
tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria
tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi
modal menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang
dan secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan.,
maka hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh
manajer.
Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali
disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran
modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek
independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan
mempengaruhi arus kas proyek lainnya.
Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan
masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah,
aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai
ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik
akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang
sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi,
salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal
akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan
pengembalian yang wajar.
Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer
harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi,
dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu
tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas.
· MODEL NONDISKONTO
Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan
menjadi dua kategori utama :
Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang.
Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit.
Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi
manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal.
Periode Pengembalian
Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode
pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh
suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya :
Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan
Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode
pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu
ketika investasi awal diperoleh kembali.
Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah
dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh
proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini.
Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat
digunakan sebagai berikut :
Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian
arus kas di masa depan.
Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas
perusahaan.
Membantu mengendalikan risiko keusangan.
Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja.
Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena
mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang.
Tingkat Pengembalian Akuntansi
Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang
umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian
atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek.
Rumusnya :
Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau
investasi rata-rata
Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau
sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah
nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata,
maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut :
Investasi rata-rata = (I + S)/2
Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode
pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan
profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu
uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi;
periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi
yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang
didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai
sekarang.
· MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV)
Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang,
dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus
kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang
bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR).
Definisi NPV
NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus
kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian
yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima.
Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat
rintangan/tingkat batas, dan biaya modal.
Nilai NPV yang positif menandakan bahwa :
Investasi awal telah tertutupi,
Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan
Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima.
Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena
itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima
atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi
sebaiknya ditolak.
Tingkat Pengembalian Internal
Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal
(IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas
masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut.
Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama
dengan nol.
Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang
paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin
karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan
oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin
percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau
sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya :
I - ∑ CFt / (1 + i)t
PASCAAUDIT PROYEK MODAL
Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut
terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis
ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan
manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya
operasional yang diestimasi;
Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan
tindakan perbaikan bila diperlukan.
Manfaat Pascaaudit
Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan
beberapa manfaat :
1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa
sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan dengan baik,
maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika
proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin
diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek.
2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan
penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka
cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan.
Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang
dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating.
· PROYEK SALING EKSKLUSIF
Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling
eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih
diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik.
NPV dibandingkan dengan IRR
Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek
independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu :
1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima
diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan.
2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara
metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif.
· PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS
Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas :
1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal.
2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak.
Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan
metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu
manajemen, dan statistik.
· INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH
Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada
umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat
direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses
manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan
penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat
menghasilkan manfaat tambahan.
Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang
bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan
investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang
lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto.
Bagaimana Investasi Dibedakan
Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih
kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di
masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan
investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal
jumlahnya bisa jadi cukup besar.
Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan
Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai
justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi
modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak
langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi,
manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan
merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek.
Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu
tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan
untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak
berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih.
Read More On :
http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOcWAHSd
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Keputusan investasi
modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan
prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk
memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal
menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan
secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka
hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh
manajer.
Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali
disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran
modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek
independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan
mempengaruhi arus kas proyek lainnya.
Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan
masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah,
aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai
ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik
akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang
sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi,
salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal
akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan
pengembalian yang wajar.
Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer
harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi,
dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu
tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas.
· MODEL NONDISKONTO
Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan
menjadi dua kategori utama :
Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang.
Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit.
Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi
manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal.
Periode Pengembalian
Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode
pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh
suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya :
Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan
Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode
pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu
ketika investasi awal diperoleh kembali.
Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah
dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh
proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini.
Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat
digunakan sebagai berikut :
Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian
arus kas di masa depan.
Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas
perusahaan.
Membantu mengendalikan risiko keusangan.
Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja.
Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena
mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang.
Tingkat Pengembalian Akuntansi
Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang
umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian
atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek.
Rumusnya :
Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau
investasi rata-rata
Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau
sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah
nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata,
maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut :
Investasi rata-rata = (I + S)/2
Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode
pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan
profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu
uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi;
periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi
yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang
didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai
sekarang.
· MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV)
Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang,
dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus
kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang
bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR).
Definisi NPV
NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus
kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian
yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima.
Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat
rintangan/tingkat batas, dan biaya modal.
Nilai NPV yang positif menandakan bahwa :
Investasi awal telah tertutupi,
Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan
Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima.
Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena
itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima
atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi
sebaiknya ditolak.
Tingkat Pengembalian Internal
Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal
(IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas
masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut.
Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama
dengan nol.
Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang
paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin
karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan
oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin
percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau
sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya :
I - ∑ CFt / (1 + i)t
PASCAAUDIT PROYEK MODAL
Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut
terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis
ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan
manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya
operasional yang diestimasi;
Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan
tindakan perbaikan bila diperlukan.
Manfaat Pascaaudit
Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan
beberapa manfaat :
1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa
sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan dengan baik,
maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika
proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin
diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek.
2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan
penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka
cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan.
Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang
dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating.
· PROYEK SALING EKSKLUSIF
Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling
eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih
diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik.
NPV dibandingkan dengan IRR
Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek
independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu :
1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima
diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan.
2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara
metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif.
· PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS
Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas :
1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal.
2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak.
Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan
metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu
manajemen, dan statistik.
· INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH
Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada
umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat
direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses
manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan
penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat
menghasilkan manfaat tambahan.
Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang
bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan
investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang
lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto.
Bagaimana Investasi Dibedakan
Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih
kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di
masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan
investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal
jumlahnya bisa jadi cukup besar.
Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan
Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai
justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi
modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak
langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi,
manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan
merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek.
Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu
tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan
untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak
berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih.
Read More On :
http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOKSYaWa
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Keputusan investasi
modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan
prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk
memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal
menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan
secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka
hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh
manajer.
Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali
disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran
modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek
independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan
mempengaruhi arus kas proyek lainnya.
Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan
masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah,
aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai
ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik
akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang
sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi,
salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal
akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan
pengembalian yang wajar.
Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer
harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi,
dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu
tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas.
· MODEL NONDISKONTO
Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan
menjadi dua kategori utama :
Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang.
Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit.
Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi
manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal.
Periode Pengembalian
Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode
pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh
suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya :
Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan
Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode
pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu
ketika investasi awal diperoleh kembali.
Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah
dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh
proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini.
Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat
digunakan sebagai berikut :
Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian
arus kas di masa depan.
Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas
perusahaan.
Membantu mengendalikan risiko keusangan.
Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja.
Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena
mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang.
Tingkat Pengembalian Akuntansi
Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang
umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian
atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek.
Rumusnya :
Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau
investasi rata-rata
Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau
sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah
nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata,
maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut :
Investasi rata-rata = (I + S)/2
Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode
pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan
profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu
uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi;
periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi
yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang
didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai
sekarang.
· MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV)
Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang,
dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus
kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang
bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR).
Definisi NPV
NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus
kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian
yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima.
Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat
rintangan/tingkat batas, dan biaya modal.
Nilai NPV yang positif menandakan bahwa :
Investasi awal telah tertutupi,
Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan
Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima.
Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena
itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima
atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi
sebaiknya ditolak.
Tingkat Pengembalian Internal
Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal
(IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas
masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut.
Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama
dengan nol.
Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang
paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin
karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan
oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin
percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau
sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya :
I - ∑ CFt / (1 + i)t
PASCAAUDIT PROYEK MODAL
Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut
terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis
ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan
manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya
operasional yang diestimasi;
Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan
tindakan perbaikan bila diperlukan.
Manfaat Pascaaudit
Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan
beberapa manfaat :
1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa
sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan dengan baik,
maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika
proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin
diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek.
2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan
penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka
cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan.
Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang
dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating.
· PROYEK SALING EKSKLUSIF
Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling
eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih
diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik.
NPV dibandingkan dengan IRR
Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek
independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu :
1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima
diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan.
2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara
metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif.
· PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS
Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas :
1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal.
2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak.
Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan
metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu
manajemen, dan statistik.
· INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH
Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada
umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat
direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses
manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan
penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat
menghasilkan manfaat tambahan.
Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang
bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan
investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang
lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto.
Bagaimana Investasi Dibedakan
Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih
kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di
masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan
investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal
jumlahnya bisa jadi cukup besar.
Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan
Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai
justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi
modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak
langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi,
manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan
merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek.
Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu
tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan
untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak
berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih.
Read More On :
http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOKSYaWa
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Keputusan investasi
modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan
prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk
memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal
menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan
secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka
hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh
manajer.
Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali
disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran
modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek
independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan
mempengaruhi arus kas proyek lainnya.
Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan
masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah,
aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai
ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik
akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang
sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi,
salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal
akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan
pengembalian yang wajar.
Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer
harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi,
dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu
tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas.
· MODEL NONDISKONTO
Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan
menjadi dua kategori utama :
Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang.
Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit.
Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi
manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal.
Periode Pengembalian
Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode
pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh
suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya :
Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan
Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode
pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu
ketika investasi awal diperoleh kembali.
Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah
dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh
proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini.
Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat
digunakan sebagai berikut :
Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian
arus kas di masa depan.
Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas
perusahaan.
Membantu mengendalikan risiko keusangan.
Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja.
Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena
mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang.
Tingkat Pengembalian Akuntansi
Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang
umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian
atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek.
Rumusnya :
Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau
investasi rata-rata
Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau
sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah
nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata,
maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut :
Investasi rata-rata = (I + S)/2
Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode
pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan
profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu
uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi;
periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi
yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang
didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai
sekarang.
· MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV)
Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang,
dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus
kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang
bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR).
Definisi NPV
NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus
kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian
yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima.
Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat
rintangan/tingkat batas, dan biaya modal.
Nilai NPV yang positif menandakan bahwa :
Investasi awal telah tertutupi,
Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan
Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima.
Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena
itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima
atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi
sebaiknya ditolak.
Tingkat Pengembalian Internal
Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal
(IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas
masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut.
Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama
dengan nol.
Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang
paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin
karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan
oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin
percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau
sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya :
I - ∑ CFt / (1 + i)t
PASCAAUDIT PROYEK MODAL
Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut
terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis
ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan
manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya
operasional yang diestimasi;
Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan
tindakan perbaikan bila diperlukan.
Manfaat Pascaaudit
Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan
beberapa manfaat :
1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa
sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan dengan baik,
maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika
proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin
diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek.
2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan
penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka
cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan.
Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang
dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating.
· PROYEK SALING EKSKLUSIF
Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling
eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih
diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik.
NPV dibandingkan dengan IRR
Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek
independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu :
1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima
diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan.
2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara
metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif.
· PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS
Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas :
1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal.
2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak.
Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan
metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu
manajemen, dan statistik.
· INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH
Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada
umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat
direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses
manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan
penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat
menghasilkan manfaat tambahan.
Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang
bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan
investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang
lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto.
Bagaimana Investasi Dibedakan
Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih
kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di
masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan
investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal
jumlahnya bisa jadi cukup besar.
Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan
Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai
justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi
modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak
langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi,
manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan
merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek.
Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu
tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan
untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak
berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih.
Read More On :
http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOKSYaWa
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Label:
Pendidikan
|
0
komentar
keputusan investasi modal
05.58 | Diposting oleh
sudetoll |
Edit Entri
KEPUTUSAN INVESTASI MODAL
Keputusan investasi modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh manajer.
Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali
disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran
modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek
independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan
mempengaruhi arus kas proyek lainnya.
Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan
masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah,
aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai
ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik
akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang
sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi,
salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal
akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan
pengembalian yang wajar.
Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer
harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi,
dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu
tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas.
·
MODEL NONDISKONTO
Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan
menjadi dua kategori utama :
1. Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang.
2. Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit.
Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi
manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal.
Periode Pengembalian
Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode
pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh
suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya :
Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan
Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode
pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu
ketika investasi awal diperoleh kembali.
Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah
dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh
proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini.
Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat
digunakan sebagai berikut :
1. Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian
arus kas di masa depan.
2. Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas
perusahaan.
3. Membantu mengendalikan risiko keusangan.
4. Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja.
Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena
mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang.
Tingkat Pengembalian Akuntansi
Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang
umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian
atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek.
Rumusnya :
Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau
investasi rata-rata
Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau
sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah
nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata,
maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut :
Investasi rata-rata = (I + S)/2
Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode
pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan
profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu
uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi;
periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi
yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang
didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai
sekarang.
·
MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV)
Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang,
dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus
kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang
bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR).
Definisi NPV
NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus
kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian
yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima.
Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat
rintangan/tingkat batas, dan biaya modal.
Nilai NPV yang positif menandakan bahwa :
1.
Investasi awal telah tertutupi,
2. Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan
3. Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima.
Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena
itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima
atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi
sebaiknya ditolak.
Tingkat Pengembalian Internal
Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal
(IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas
masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut.
Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama
dengan nol.
Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang
paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin
karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan
oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin
percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau
sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya :
I - ∑ CFt / (1 + i)t
PASCAAUDIT PROYEK MODAL
Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut
terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis
ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan
manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya
operasional yang diestimasi;
Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan
tindakan perbaikan bila diperlukan.
Manfaat Pascaaudit
Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan
beberapa manfaat :
1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa
sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan dengan baik,
maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika
proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin
diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek.
2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan
penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka
cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan.
Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang
dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating.
·
PROYEK SALING EKSKLUSIF
Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling
eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih
diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik.
NPV dibandingkan dengan IRR
Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek
independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu :
1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima
diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan.
2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara
metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif.
·
PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS
Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas :
1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal.
2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak.
Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan
metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu
manajemen, dan statistik.
·
INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH
Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada
umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat
direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses
manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan
penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat
menghasilkan manfaat tambahan.
Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang
bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan
investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang
lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto.
Bagaimana Investasi Dibedakan
Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih
kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di
masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan
investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal
jumlahnya bisa jadi cukup besar.
Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan
Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai
justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi
modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak
langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi,
manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan
merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek.
Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu
tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan
untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak
berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih.
Read More On :
http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOKSYaWa
Keputusan Investasi
Modal
www.tips-fb.com Inspirasi dari Wisnu Jibonk , Label: Akuntansi
12.03 PM
Share
Keputusan investasi modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan
tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria
tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi
modal menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang
dan secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan.,
maka hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh
manajer.
Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali
disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran
modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek
independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan
mempengaruhi arus kas proyek lainnya.
Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan
masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah,
aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai
ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik
akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang
sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi,
salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal
akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan
pengembalian yang wajar.
Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer
harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi,
dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu
tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas.
· MODEL NONDISKONTO
Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan
menjadi dua kategori utama :
Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang.
Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit.
Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi
manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal.
Periode Pengembalian
Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode
pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh
suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya :
Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan
Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode
pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu
ketika investasi awal diperoleh kembali.
Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah
dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh
proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini.
Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat
digunakan sebagai berikut :
Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian
arus kas di masa depan.
Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas
perusahaan.
Membantu mengendalikan risiko keusangan.
Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja.
Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena
mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang.
Tingkat Pengembalian Akuntansi
Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang
umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian
atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek.
Rumusnya :
Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau
investasi rata-rata
Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau
sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah
nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata,
maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut :
Investasi rata-rata = (I + S)/2
Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode
pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan
profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu
uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi;
periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi
yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang
didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai
sekarang.
· MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV)
Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang,
dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus
kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang
bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR).
Definisi NPV
NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus
kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian
yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima.
Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat
rintangan/tingkat batas, dan biaya modal.
Nilai NPV yang positif menandakan bahwa :
Investasi awal telah tertutupi,
Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan
Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima.
Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena
itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima
atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi
sebaiknya ditolak.
Tingkat Pengembalian Internal
Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal
(IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas
masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut.
Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama
dengan nol.
Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang
paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin
karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan
oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin
percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau
sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya :
I - ∑ CFt / (1 + i)t
PASCAAUDIT PROYEK MODAL
Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut
terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis
ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan
manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya
operasional yang diestimasi;
Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan
tindakan perbaikan bila diperlukan.
Manfaat Pascaaudit
Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan
beberapa manfaat :
1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa
sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan dengan baik,
maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika
proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin
diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek.
2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan
penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka
cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan.
Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang
dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating.
· PROYEK SALING EKSKLUSIF
Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling
eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih
diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik.
NPV dibandingkan dengan IRR
Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek
independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu :
1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima
diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan.
2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara
metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif.
· PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS
Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas :
1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal.
2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak.
Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan
metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu
manajemen, dan statistik.
· INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH
Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada
umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat
direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses
manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan
penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat
menghasilkan manfaat tambahan.
Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang
bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan
investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang
lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto.
Bagaimana Investasi Dibedakan
Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih
kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di
masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan
investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal
jumlahnya bisa jadi cukup besar.
Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan
Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai
justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi
modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak
langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi,
manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan
merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek.
Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu
tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan
untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak
berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih.
Read More On :
http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOcWAHSd
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Keputusan investasi
modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan
prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk
memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal
menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan
secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka
hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh
manajer.
Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali
disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran
modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek
independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan
mempengaruhi arus kas proyek lainnya.
Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan
masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah,
aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai
ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik
akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang
sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi,
salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal
akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan
pengembalian yang wajar.
Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer
harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi,
dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu
tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas.
· MODEL NONDISKONTO
Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan
menjadi dua kategori utama :
Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang.
Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit.
Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi
manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal.
Periode Pengembalian
Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode
pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh
suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya :
Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan
Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode
pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu
ketika investasi awal diperoleh kembali.
Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah
dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh
proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini.
Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat
digunakan sebagai berikut :
Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian
arus kas di masa depan.
Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas
perusahaan.
Membantu mengendalikan risiko keusangan.
Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja.
Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena
mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang.
Tingkat Pengembalian Akuntansi
Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang
umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian
atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek.
Rumusnya :
Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau
investasi rata-rata
Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau
sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah
nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata,
maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut :
Investasi rata-rata = (I + S)/2
Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode
pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan
profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu
uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi;
periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi
yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang
didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai
sekarang.
· MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV)
Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang,
dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus
kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang
bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR).
Definisi NPV
NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus
kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian
yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima.
Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat
rintangan/tingkat batas, dan biaya modal.
Nilai NPV yang positif menandakan bahwa :
Investasi awal telah tertutupi,
Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan
Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima.
Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena
itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima
atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi
sebaiknya ditolak.
Tingkat Pengembalian Internal
Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal
(IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas
masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut.
Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama
dengan nol.
Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang
paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin
karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan
oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin
percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau
sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya :
I - ∑ CFt / (1 + i)t
PASCAAUDIT PROYEK MODAL
Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut
terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis
ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan
manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya
operasional yang diestimasi;
Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan
tindakan perbaikan bila diperlukan.
Manfaat Pascaaudit
Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan
beberapa manfaat :
1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa
sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan dengan baik,
maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika
proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin
diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek.
2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan
penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka
cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan.
Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang
dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating.
· PROYEK SALING EKSKLUSIF
Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling
eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih
diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik.
NPV dibandingkan dengan IRR
Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek
independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu :
1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima
diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan.
2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara
metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif.
· PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS
Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas :
1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal.
2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak.
Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan
metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu
manajemen, dan statistik.
· INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH
Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada
umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat
direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses
manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan
penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat
menghasilkan manfaat tambahan.
Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang
bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan
investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang
lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto.
Bagaimana Investasi Dibedakan
Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih
kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di
masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan
investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal
jumlahnya bisa jadi cukup besar.
Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan
Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai
justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi
modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak
langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi,
manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan
merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek.
Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu
tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan
untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak
berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih.
Read More On :
http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOKSYaWa
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Keputusan investasi
modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan
prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk
memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal
menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan
secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka
hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh
manajer.
Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali
disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran
modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek
independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan
mempengaruhi arus kas proyek lainnya.
Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan
masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah,
aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai
ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik
akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang
sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi,
salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal
akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan
pengembalian yang wajar.
Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer
harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi,
dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu
tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas.
· MODEL NONDISKONTO
Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan
menjadi dua kategori utama :
Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang.
Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit.
Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi
manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal.
Periode Pengembalian
Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode
pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh
suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya :
Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan
Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode
pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu
ketika investasi awal diperoleh kembali.
Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah
dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh
proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini.
Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat
digunakan sebagai berikut :
Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian
arus kas di masa depan.
Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas
perusahaan.
Membantu mengendalikan risiko keusangan.
Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja.
Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena
mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang.
Tingkat Pengembalian Akuntansi
Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang
umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian
atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek.
Rumusnya :
Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau
investasi rata-rata
Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau
sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah
nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata,
maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut :
Investasi rata-rata = (I + S)/2
Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode
pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan
profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu
uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi;
periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi
yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang
didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai
sekarang.
· MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV)
Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang,
dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus
kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang
bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR).
Definisi NPV
NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus
kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian
yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima.
Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat
rintangan/tingkat batas, dan biaya modal.
Nilai NPV yang positif menandakan bahwa :
Investasi awal telah tertutupi,
Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan
Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima.
Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena
itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima
atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi
sebaiknya ditolak.
Tingkat Pengembalian Internal
Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal
(IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas
masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut.
Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama
dengan nol.
Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang
paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin
karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan
oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin
percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau
sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya :
I - ∑ CFt / (1 + i)t
PASCAAUDIT PROYEK MODAL
Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut
terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis
ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan
manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya
operasional yang diestimasi;
Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan
tindakan perbaikan bila diperlukan.
Manfaat Pascaaudit
Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan
beberapa manfaat :
1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa
sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan dengan baik,
maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika
proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin
diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek.
2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan
penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka
cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan.
Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang
dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating.
· PROYEK SALING EKSKLUSIF
Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling
eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih
diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik.
NPV dibandingkan dengan IRR
Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek
independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu :
1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima
diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan.
2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara
metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif.
· PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS
Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas :
1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal.
2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak.
Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan
metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu
manajemen, dan statistik.
· INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH
Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada
umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat
direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses
manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan
penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat
menghasilkan manfaat tambahan.
Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang
bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan
investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang
lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto.
Bagaimana Investasi Dibedakan
Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih
kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di
masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan
investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal
jumlahnya bisa jadi cukup besar.
Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan
Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai
justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi
modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak
langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi,
manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan
merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek.
Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu
tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan
untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak
berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih.
Read More On :
http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOKSYaWa
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Keputusan investasi
modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan
prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk
memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal
menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan
secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka
hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh
manajer.
Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali
disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran
modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek
independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan
mempengaruhi arus kas proyek lainnya.
Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan
masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah,
aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai
ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik
akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang
sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi,
salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal
akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan
pengembalian yang wajar.
Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer
harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi,
dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu
tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas.
· MODEL NONDISKONTO
Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan
menjadi dua kategori utama :
Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang.
Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit.
Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi
manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal.
Periode Pengembalian
Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode
pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh
suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya :
Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan
Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode
pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu
ketika investasi awal diperoleh kembali.
Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah
dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh
proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini.
Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat
digunakan sebagai berikut :
Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian
arus kas di masa depan.
Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas
perusahaan.
Membantu mengendalikan risiko keusangan.
Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja.
Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena
mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang.
Tingkat Pengembalian Akuntansi
Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang
umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian
atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek.
Rumusnya :
Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau
investasi rata-rata
Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau
sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah
nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata,
maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut :
Investasi rata-rata = (I + S)/2
Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode
pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan
profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu
uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi;
periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi
yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang
didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai
sekarang.
· MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV)
Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang,
dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus
kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang
bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR).
Definisi NPV
NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus
kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian
yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima.
Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat
rintangan/tingkat batas, dan biaya modal.
Nilai NPV yang positif menandakan bahwa :
Investasi awal telah tertutupi,
Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan
Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima.
Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena
itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima
atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi
sebaiknya ditolak.
Tingkat Pengembalian Internal
Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal
(IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas
masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut.
Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama
dengan nol.
Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang
paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin
karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan
oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin
percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau
sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya :
I - ∑ CFt / (1 + i)t
PASCAAUDIT PROYEK MODAL
Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut
terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis
ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan
manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya
operasional yang diestimasi;
Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan
tindakan perbaikan bila diperlukan.
Manfaat Pascaaudit
Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan
beberapa manfaat :
1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa
sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan dengan baik,
maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika
proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin
diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek.
2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan
penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka
cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan.
Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang
dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating.
· PROYEK SALING EKSKLUSIF
Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling
eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih
diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik.
NPV dibandingkan dengan IRR
Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek
independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu :
1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima
diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan.
2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara
metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif.
· PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS
Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas :
1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal.
2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak.
Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan
metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu
manajemen, dan statistik.
· INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH
Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada
umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat
direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses
manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan
penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat
menghasilkan manfaat tambahan.
Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang
bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan
investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang
lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto.
Bagaimana Investasi Dibedakan
Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih
kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di
masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan
investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal
jumlahnya bisa jadi cukup besar.
Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan
Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai
justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi
modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak
langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi,
manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan
merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek.
Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu
tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan
untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak
berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih.
Read More On :
http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOKSYaWa
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Keputusan investasi
modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan
prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk
memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal
menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan
secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka
hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh
manajer.
Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali
disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran
modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek
independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan
mempengaruhi arus kas proyek lainnya.
Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan
masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah,
aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai
ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik
akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang
sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi,
salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal
akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan
pengembalian yang wajar.
Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer
harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi,
dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu
tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas.
· MODEL NONDISKONTO
Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan
menjadi dua kategori utama :
Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang.
Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit.
Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi
manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal.
Periode Pengembalian
Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode
pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh
suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya :
Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan
Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode
pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu
ketika investasi awal diperoleh kembali.
Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah
dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh
proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini.
Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat
digunakan sebagai berikut :
Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian
arus kas di masa depan.
Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas
perusahaan.
Membantu mengendalikan risiko keusangan.
Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja.
Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena
mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang.
Tingkat Pengembalian Akuntansi
Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang
umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian
atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek.
Rumusnya :
Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau
investasi rata-rata
Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau
sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah
nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata,
maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut :
Investasi rata-rata = (I + S)/2
Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode
pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan
profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu
uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi;
periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi
yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang
didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai
sekarang.
· MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV)
Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang,
dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus
kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang
bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR).
Definisi NPV
NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus
kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian
yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima.
Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat
rintangan/tingkat batas, dan biaya modal.
Nilai NPV yang positif menandakan bahwa :
Investasi awal telah tertutupi,
Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan
Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima.
Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena
itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima
atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi
sebaiknya ditolak.
Tingkat Pengembalian Internal
Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal
(IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas
masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut.
Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama
dengan nol.
Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang
paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin
karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan
oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin
percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau
sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya :
I - ∑ CFt / (1 + i)t
PASCAAUDIT PROYEK MODAL
Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut
terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis
ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan
manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya
operasional yang diestimasi;
Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan
tindakan perbaikan bila diperlukan.
Manfaat Pascaaudit
Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan
beberapa manfaat :
1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa
sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan dengan baik,
maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika
proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin
diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek.
2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan
penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka
cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan.
Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang
dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating.
· PROYEK SALING EKSKLUSIF
Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling
eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih
diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik.
NPV dibandingkan dengan IRR
Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek
independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu :
1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima
diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan.
2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara
metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif.
· PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS
Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas :
1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal.
2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak.
Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan
metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu
manajemen, dan statistik.
· INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH
Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada
umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat
direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses
manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan
penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat
menghasilkan manfaat tambahan.
Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang
bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan
investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang
lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto.
Bagaimana Investasi Dibedakan
Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih
kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di
masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan
investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal
jumlahnya bisa jadi cukup besar.
Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan
Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai
justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi
modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak
langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi,
manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan
merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek.
Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu
tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan
untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak
berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih.
Read More On :
http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOKSYaWa
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Keputusan investasi
modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan
prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk
memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal
menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan
secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka
hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh
manajer.
Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali
disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran
modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek
independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan
mempengaruhi arus kas proyek lainnya.
Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan
masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah,
aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai
ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik
akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang
sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi,
salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal
akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan
pengembalian yang wajar.
Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer
harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi,
dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu
tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas.
· MODEL NONDISKONTO
Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan
menjadi dua kategori utama :
Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang.
Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit.
Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi
manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal.
Periode Pengembalian
Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode
pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh
suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya :
Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan
Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode
pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu
ketika investasi awal diperoleh kembali.
Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah
dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh
proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini.
Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat
digunakan sebagai berikut :
Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian
arus kas di masa depan.
Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas
perusahaan.
Membantu mengendalikan risiko keusangan.
Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja.
Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena
mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang.
Tingkat Pengembalian Akuntansi
Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang
umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian
atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek.
Rumusnya :
Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau
investasi rata-rata
Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau
sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah
nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata,
maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut :
Investasi rata-rata = (I + S)/2
Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode
pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan
profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu
uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi;
periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi
yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang
didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai
sekarang.
· MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV)
Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang,
dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus
kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang
bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR).
Definisi NPV
NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus
kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian
yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima.
Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat
rintangan/tingkat batas, dan biaya modal.
Nilai NPV yang positif menandakan bahwa :
Investasi awal telah tertutupi,
Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan
Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima.
Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena
itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima
atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi
sebaiknya ditolak.
Tingkat Pengembalian Internal
Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal
(IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas
masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut.
Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama
dengan nol.
Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang
paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin
karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan
oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin
percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau
sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya :
I - ∑ CFt / (1 + i)t
PASCAAUDIT PROYEK MODAL
Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut
terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis
ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan
manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya
operasional yang diestimasi;
Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan
tindakan perbaikan bila diperlukan.
Manfaat Pascaaudit
Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan
beberapa manfaat :
1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa
sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan dengan baik,
maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika
proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin
diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek.
2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan
penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka
cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan.
Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang
dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating.
· PROYEK SALING EKSKLUSIF
Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling
eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih
diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik.
NPV dibandingkan dengan IRR
Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek
independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu :
1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima
diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan.
2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara
metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif.
· PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS
Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas :
1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal.
2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak.
Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan
metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu
manajemen, dan statistik.
· INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH
Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada
umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat
direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses
manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan
penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat
menghasilkan manfaat tambahan.
Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang
bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan
investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang
lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto.
Bagaimana Investasi Dibedakan
Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih
kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di
masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan
investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal
jumlahnya bisa jadi cukup besar.
Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan
Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai
justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi
modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak
langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi,
manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan
merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek.
Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu
tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan
untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak
berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih.
Read More On :
http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOKSYaWa
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Keputusan investasi
modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan
prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk
memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal
menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan
secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka
hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh
manajer.
Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali
disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran
modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek
independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan
mempengaruhi arus kas proyek lainnya.
Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan
masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah,
aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai
ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik
akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang
sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi,
salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal
akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan
pengembalian yang wajar.
Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer
harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi,
dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu
tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas.
· MODEL NONDISKONTO
Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan
menjadi dua kategori utama :
Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang.
Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit.
Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi
manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal.
Periode Pengembalian
Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode
pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh
suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya :
Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan
Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode
pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu
ketika investasi awal diperoleh kembali.
Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah
dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh
proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini.
Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat
digunakan sebagai berikut :
Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian
arus kas di masa depan.
Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas
perusahaan.
Membantu mengendalikan risiko keusangan.
Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja.
Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena
mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang.
Tingkat Pengembalian Akuntansi
Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang
umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian
atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek.
Rumusnya :
Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau
investasi rata-rata
Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau
sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah
nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata,
maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut :
Investasi rata-rata = (I + S)/2
Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode
pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan
profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu
uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi;
periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi
yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang
didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai
sekarang.
· MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV)
Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang,
dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus
kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang
bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR).
Definisi NPV
NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus
kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian
yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima.
Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat
rintangan/tingkat batas, dan biaya modal.
Nilai NPV yang positif menandakan bahwa :
Investasi awal telah tertutupi,
Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan
Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima.
Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena
itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima
atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi
sebaiknya ditolak.
Tingkat Pengembalian Internal
Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal
(IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas
masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut.
Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama
dengan nol.
Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang
paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin
karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan
oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin
percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau
sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya :
I - ∑ CFt / (1 + i)t
PASCAAUDIT PROYEK MODAL
Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut
terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis
ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan
manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya
operasional yang diestimasi;
Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan
tindakan perbaikan bila diperlukan.
Manfaat Pascaaudit
Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan
beberapa manfaat :
1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa
sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan dengan baik,
maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika
proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin
diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek.
2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan
penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka
cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan.
Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang
dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating.
· PROYEK SALING EKSKLUSIF
Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling
eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih
diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik.
NPV dibandingkan dengan IRR
Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek
independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu :
1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima
diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan.
2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara
metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif.
· PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS
Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas :
1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal.
2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak.
Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan
metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu
manajemen, dan statistik.
· INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH
Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada
umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat
direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses
manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan
penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat
menghasilkan manfaat tambahan.
Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang
bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan
investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang
lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto.
Bagaimana Investasi Dibedakan
Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih
kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di
masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan
investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal
jumlahnya bisa jadi cukup besar.
Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan
Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai
justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi
modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak
langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi,
manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan
merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek.
Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu
tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan
untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak
berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih.
Read More On :
http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOKSYaWa
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Keputusan investasi
modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan
prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk
memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal
menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan
secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka
hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh
manajer.
Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali
disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran
modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek
independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan
mempengaruhi arus kas proyek lainnya.
Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan
masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah,
aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai
ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik
akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang
sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi,
salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal
akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan
pengembalian yang wajar.
Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer
harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi,
dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu
tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas.
· MODEL NONDISKONTO
Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan
menjadi dua kategori utama :
Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang.
Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit.
Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi
manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal.
Periode Pengembalian
Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode
pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh
suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya :
Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan
Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode
pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu
ketika investasi awal diperoleh kembali.
Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah
dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh
proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini.
Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat
digunakan sebagai berikut :
Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian
arus kas di masa depan.
Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas
perusahaan.
Membantu mengendalikan risiko keusangan.
Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja.
Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena
mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang.
Tingkat Pengembalian Akuntansi
Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang
umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian
atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek.
Rumusnya :
Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau
investasi rata-rata
Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau
sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah
nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata,
maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut :
Investasi rata-rata = (I + S)/2
Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode
pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan
profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian
akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu
uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi;
periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi
yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang
didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai
sekarang.
· MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV)
Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang,
dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus
kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang
bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR).
Definisi NPV
NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus
kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian
yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima.
Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat
rintangan/tingkat batas, dan biaya modal.
Nilai NPV yang positif menandakan bahwa :
Investasi awal telah tertutupi,
Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan
Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima.
Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena
itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima
atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi
sebaiknya ditolak.
Tingkat Pengembalian Internal
Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal
(IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas
masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut.
Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama
dengan nol.
Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang
paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin
karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan
oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin
percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau
sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya :
I - ∑ CFt / (1 + i)t
PASCAAUDIT PROYEK MODAL
Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut
terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis
ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan
manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya
operasional yang diestimasi;
Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan
tindakan perbaikan bila diperlukan.
Manfaat Pascaaudit
Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan
beberapa manfaat :
1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa
sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan dengan baik,
maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika
proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin
diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek.
2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan
penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka
cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan.
Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang
dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating.
· PROYEK SALING EKSKLUSIF
Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling
eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih
diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik.
NPV dibandingkan dengan IRR
Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek
independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu :
1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima
diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan.
2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara
metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif.
· PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS
Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas :
1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal.
2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak.
Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan
metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu
manajemen, dan statistik.
· INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH
Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada
umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat
direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses
manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan
penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat
menghasilkan manfaat tambahan.
Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang
bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan
investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang
lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto.
Bagaimana Investasi Dibedakan
Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih
kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di
masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan
investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal
jumlahnya bisa jadi cukup besar.
Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan
Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai
justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi
modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak
langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi,
manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan
merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek.
Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu
tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan
untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak
berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih.
Read More On :
http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOKSYaWa
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Label:
Pendidikan
|
0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)