Senin, 08 Juni 2015
                                         KEPUTUSAN INVESTASI MODAL

      Keputusan investasi modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh manajer.
        Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan mempengaruhi arus kas proyek lainnya. 
        Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah, aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi, salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan pengembalian yang wajar. 
        Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi, dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas. · 

MODEL NONDISKONTO 
        Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama : 
 1. Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang. 
 2. Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit. 
Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal. 

Periode Pengembalian 
        Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya : 

                                      Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan 

       Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu ketika investasi awal diperoleh kembali. 
         Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini. Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat digunakan sebagai berikut : 
      1. Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian arus kas di masa depan. 
      2. Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas perusahaan. 
      3. Membantu mengendalikan risiko keusangan. 
      4. Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja. 
Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang. 

Tingkat Pengembalian Akuntansi 
       Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek. Rumusnya : 

              Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau investasi rata-rata 

Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata, maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut : 

                                                                    Investasi rata-rata = (I + S)/2 

Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi; periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai sekarang. · 

MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV) 
        Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang, dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR). 

Definisi NPV 
        NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima. Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat rintangan/tingkat batas, dan biaya modal. Nilai NPV yang positif menandakan bahwa : 
1. Investasi awal telah tertutupi, 
2. Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan 
3. Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima. Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi sebaiknya ditolak. 

Tingkat Pengembalian Internal 
       Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal (IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut. Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama dengan nol. 
        Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya : 
                                       I - ∑ CFt / (1 + i)t 

PASCAAUDIT PROYEK MODAL 
        Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya operasional yang diestimasi; Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan tindakan perbaikan bila diperlukan. 

Manfaat Pascaaudit 
        Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan beberapa manfaat : 

1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa sumberdaya digunakan secara bijaksana.  Jika proyek berjalan dengan baik, maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek. 

2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan. Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating. ·

PROYEK SALING EKSKLUSIF 
        Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik. 

NPV dibandingkan dengan IRR 
        Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu : 1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan. 2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif. ·

PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS 
        Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas : 
1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal. 
2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak. 
Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu manajemen, dan statistik. · 

INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH 
        Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat menghasilkan manfaat tambahan. Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto. 

Bagaimana Investasi Dibedakan 
      Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal jumlahnya bisa jadi cukup besar. 

Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan 
        Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi, manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek. Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih. 

Read More On : http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOKSYaWa


Keputusan Investasi Modal www.tips-fb.com Inspirasi dari Wisnu Jibonk , Label: Akuntansi 12.03 PM Share Keputusan investasi modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh manajer. Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan mempengaruhi arus kas proyek lainnya. Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah, aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi, salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan pengembalian yang wajar. Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi, dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas. · MODEL NONDISKONTO Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama : Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang. Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit. Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal. Periode Pengembalian Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya : Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu ketika investasi awal diperoleh kembali. Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini. Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat digunakan sebagai berikut : Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian arus kas di masa depan. Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas perusahaan. Membantu mengendalikan risiko keusangan. Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja. Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang. Tingkat Pengembalian Akuntansi Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek. Rumusnya : Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau investasi rata-rata Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata, maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut : Investasi rata-rata = (I + S)/2 Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi; periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai sekarang. · MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV) Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang, dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR). Definisi NPV NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima. Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat rintangan/tingkat batas, dan biaya modal. Nilai NPV yang positif menandakan bahwa : Investasi awal telah tertutupi, Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima. Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi sebaiknya ditolak. Tingkat Pengembalian Internal Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal (IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut. Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama dengan nol. Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya : I - ∑ CFt / (1 + i)t PASCAAUDIT PROYEK MODAL Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya operasional yang diestimasi; Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan tindakan perbaikan bila diperlukan. Manfaat Pascaaudit Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan beberapa manfaat : 1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan dengan baik, maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek. 2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan. Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating. · PROYEK SALING EKSKLUSIF Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik. NPV dibandingkan dengan IRR Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu : 1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan. 2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif. · PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas : 1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal. 2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak. Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu manajemen, dan statistik. · INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat menghasilkan manfaat tambahan. Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto. Bagaimana Investasi Dibedakan Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal jumlahnya bisa jadi cukup besar. Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi, manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek. Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih. Read More On : http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOcWAHSd

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Keputusan investasi modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh manajer. Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan mempengaruhi arus kas proyek lainnya. Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah, aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi, salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan pengembalian yang wajar. Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi, dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas. · MODEL NONDISKONTO Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama : Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang. Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit. Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal. Periode Pengembalian Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya : Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu ketika investasi awal diperoleh kembali. Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini. Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat digunakan sebagai berikut : Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian arus kas di masa depan. Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas perusahaan. Membantu mengendalikan risiko keusangan. Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja. Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang. Tingkat Pengembalian Akuntansi Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek. Rumusnya : Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau investasi rata-rata Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata, maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut : Investasi rata-rata = (I + S)/2 Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi; periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai sekarang. · MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV) Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang, dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR). Definisi NPV NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima. Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat rintangan/tingkat batas, dan biaya modal. Nilai NPV yang positif menandakan bahwa : Investasi awal telah tertutupi, Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima. Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi sebaiknya ditolak. Tingkat Pengembalian Internal Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal (IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut. Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama dengan nol. Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya : I - ∑ CFt / (1 + i)t PASCAAUDIT PROYEK MODAL Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya operasional yang diestimasi; Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan tindakan perbaikan bila diperlukan. Manfaat Pascaaudit Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan beberapa manfaat : 1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan dengan baik, maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek. 2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan. Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating. · PROYEK SALING EKSKLUSIF Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik. NPV dibandingkan dengan IRR Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu : 1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan. 2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif. · PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas : 1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal. 2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak. Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu manajemen, dan statistik. · INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat menghasilkan manfaat tambahan. Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto. Bagaimana Investasi Dibedakan Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal jumlahnya bisa jadi cukup besar. Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi, manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek. Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih. Read More On : http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOKSYaWa

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Keputusan investasi modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh manajer. Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan mempengaruhi arus kas proyek lainnya. Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah, aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi, salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan pengembalian yang wajar. Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi, dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas. · MODEL NONDISKONTO Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama : Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang. Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit. Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal. Periode Pengembalian Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya : Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu ketika investasi awal diperoleh kembali. Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini. Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat digunakan sebagai berikut : Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian arus kas di masa depan. Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas perusahaan. Membantu mengendalikan risiko keusangan. Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja. Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang. Tingkat Pengembalian Akuntansi Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek. Rumusnya : Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau investasi rata-rata Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata, maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut : Investasi rata-rata = (I + S)/2 Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi; periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai sekarang. · MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV) Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang, dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR). Definisi NPV NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima. Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat rintangan/tingkat batas, dan biaya modal. Nilai NPV yang positif menandakan bahwa : Investasi awal telah tertutupi, Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima. Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi sebaiknya ditolak. Tingkat Pengembalian Internal Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal (IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut. Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama dengan nol. Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya : I - ∑ CFt / (1 + i)t PASCAAUDIT PROYEK MODAL Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya operasional yang diestimasi; Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan tindakan perbaikan bila diperlukan. Manfaat Pascaaudit Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan beberapa manfaat : 1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan dengan baik, maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek. 2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan. Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating. · PROYEK SALING EKSKLUSIF Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik. NPV dibandingkan dengan IRR Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu : 1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan. 2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif. · PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas : 1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal. 2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak. Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu manajemen, dan statistik. · INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat menghasilkan manfaat tambahan. Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto. Bagaimana Investasi Dibedakan Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal jumlahnya bisa jadi cukup besar. Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi, manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek. Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih. Read More On : http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOKSYaWa

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Keputusan investasi modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh manajer. Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan mempengaruhi arus kas proyek lainnya. Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah, aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi, salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan pengembalian yang wajar. Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi, dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas. · MODEL NONDISKONTO Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama : Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang. Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit. Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal. Periode Pengembalian Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya : Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu ketika investasi awal diperoleh kembali. Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini. Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat digunakan sebagai berikut : Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian arus kas di masa depan. Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas perusahaan. Membantu mengendalikan risiko keusangan. Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja. Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang. Tingkat Pengembalian Akuntansi Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek. Rumusnya : Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau investasi rata-rata Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata, maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut : Investasi rata-rata = (I + S)/2 Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi; periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai sekarang. · MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV) Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang, dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR). Definisi NPV NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima. Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat rintangan/tingkat batas, dan biaya modal. Nilai NPV yang positif menandakan bahwa : Investasi awal telah tertutupi, Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima. Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi sebaiknya ditolak. Tingkat Pengembalian Internal Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal (IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut. Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama dengan nol. Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya : I - ∑ CFt / (1 + i)t PASCAAUDIT PROYEK MODAL Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya operasional yang diestimasi; Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan tindakan perbaikan bila diperlukan. Manfaat Pascaaudit Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan beberapa manfaat : 1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan dengan baik, maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek. 2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan. Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating. · PROYEK SALING EKSKLUSIF Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik. NPV dibandingkan dengan IRR Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu : 1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan. 2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif. · PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas : 1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal. 2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak. Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu manajemen, dan statistik. · INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat menghasilkan manfaat tambahan. Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto. Bagaimana Investasi Dibedakan Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal jumlahnya bisa jadi cukup besar. Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi, manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek. Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih. Read More On : http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOKSYaWa

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ

                                               KEPUTUSAN INVESTASI MODAL

      Keputusan investasi modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh manajer. 
        Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan mempengaruhi arus kas proyek lainnya. 
        Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah, aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi, salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan pengembalian yang wajar. 
        Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi, dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas. · 

MODEL NONDISKONTO 
        Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama : 
 1. Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang. 
 2. Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit. 
Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal. 

Periode Pengembalian 
        Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya : 

                                      Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan 

       Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu ketika investasi awal diperoleh kembali. 
         Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini. Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat digunakan sebagai berikut : 
      1. Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian arus kas di masa depan. 
      2. Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas perusahaan. 
      3. Membantu mengendalikan risiko keusangan. 
      4. Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja. 
Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang. 

Tingkat Pengembalian Akuntansi 
       Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek. Rumusnya : 

              Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau investasi rata-rata 

Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata, maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut : 

                                                                    Investasi rata-rata = (I + S)/2 

Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi; periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai sekarang. · 

MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV) 
        Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang, dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR). 

Definisi NPV 
        NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima. Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat rintangan/tingkat batas, dan biaya modal. Nilai NPV yang positif menandakan bahwa : 
1. Investasi awal telah tertutupi, 
2. Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan 
3. Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima. Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi sebaiknya ditolak. 

Tingkat Pengembalian Internal 
       Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal (IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut. Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama dengan nol. 
        Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya : 
                                       I - ∑ CFt / (1 + i)t 

PASCAAUDIT PROYEK MODAL 
        Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya operasional yang diestimasi; Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan tindakan perbaikan bila diperlukan. 

Manfaat Pascaaudit 
        Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan beberapa manfaat : 

1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa sumberdaya digunakan secara bijaksana.  Jika proyek berjalan dengan baik, maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek. 

2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan. Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating. ·

PROYEK SALING EKSKLUSIF 
        Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik. 

NPV dibandingkan dengan IRR 
        Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu : 1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan. 2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif. ·

PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS 
        Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas : 
1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal. 
2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak. 
Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu manajemen, dan statistik. · 

INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH 
        Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat menghasilkan manfaat tambahan. Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto. 

Bagaimana Investasi Dibedakan 
      Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal jumlahnya bisa jadi cukup besar. 

Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan 
        Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi, manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek. Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih. 

Read More On : http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOKSYaWa


Keputusan Investasi Modal www.tips-fb.com Inspirasi dari Wisnu Jibonk , Label: Akuntansi 12.03 PM Share Keputusan investasi modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh manajer. Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan mempengaruhi arus kas proyek lainnya. Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah, aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi, salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan pengembalian yang wajar. Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi, dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas. · MODEL NONDISKONTO Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama : Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang. Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit. Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal. Periode Pengembalian Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya : Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu ketika investasi awal diperoleh kembali. Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini. Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat digunakan sebagai berikut : Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian arus kas di masa depan. Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas perusahaan. Membantu mengendalikan risiko keusangan. Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja. Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang. Tingkat Pengembalian Akuntansi Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek. Rumusnya : Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau investasi rata-rata Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata, maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut : Investasi rata-rata = (I + S)/2 Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi; periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai sekarang. · MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV) Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang, dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR). Definisi NPV NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima. Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat rintangan/tingkat batas, dan biaya modal. Nilai NPV yang positif menandakan bahwa : Investasi awal telah tertutupi, Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima. Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi sebaiknya ditolak. Tingkat Pengembalian Internal Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal (IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut. Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama dengan nol. Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya : I - ∑ CFt / (1 + i)t PASCAAUDIT PROYEK MODAL Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya operasional yang diestimasi; Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan tindakan perbaikan bila diperlukan. Manfaat Pascaaudit Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan beberapa manfaat : 1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan dengan baik, maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek. 2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan. Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating. · PROYEK SALING EKSKLUSIF Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik. NPV dibandingkan dengan IRR Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu : 1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan. 2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif. · PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas : 1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal. 2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak. Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu manajemen, dan statistik. · INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat menghasilkan manfaat tambahan. Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto. Bagaimana Investasi Dibedakan Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal jumlahnya bisa jadi cukup besar. Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi, manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek. Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih. Read More On : http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOcWAHSd

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Keputusan investasi modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh manajer. Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan mempengaruhi arus kas proyek lainnya. Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah, aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi, salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan pengembalian yang wajar. Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi, dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas. · MODEL NONDISKONTO Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama : Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang. Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit. Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal. Periode Pengembalian Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya : Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu ketika investasi awal diperoleh kembali. Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini. Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat digunakan sebagai berikut : Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian arus kas di masa depan. Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas perusahaan. Membantu mengendalikan risiko keusangan. Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja. Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang. Tingkat Pengembalian Akuntansi Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek. Rumusnya : Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau investasi rata-rata Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata, maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut : Investasi rata-rata = (I + S)/2 Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi; periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai sekarang. · MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV) Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang, dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR). Definisi NPV NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima. Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat rintangan/tingkat batas, dan biaya modal. Nilai NPV yang positif menandakan bahwa : Investasi awal telah tertutupi, Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima. Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi sebaiknya ditolak. Tingkat Pengembalian Internal Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal (IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut. Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama dengan nol. Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya : I - ∑ CFt / (1 + i)t PASCAAUDIT PROYEK MODAL Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya operasional yang diestimasi; Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan tindakan perbaikan bila diperlukan. Manfaat Pascaaudit Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan beberapa manfaat : 1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan dengan baik, maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek. 2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan. Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating. · PROYEK SALING EKSKLUSIF Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik. NPV dibandingkan dengan IRR Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu : 1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan. 2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif. · PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas : 1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal. 2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak. Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu manajemen, dan statistik. · INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat menghasilkan manfaat tambahan. Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto. Bagaimana Investasi Dibedakan Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal jumlahnya bisa jadi cukup besar. Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi, manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek. Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih. Read More On : http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOKSYaWa

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Keputusan investasi modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh manajer. Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan mempengaruhi arus kas proyek lainnya. Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah, aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi, salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan pengembalian yang wajar. Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi, dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas. · MODEL NONDISKONTO Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama : Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang. Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit. Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal. Periode Pengembalian Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya : Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu ketika investasi awal diperoleh kembali. Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini. Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat digunakan sebagai berikut : Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian arus kas di masa depan. Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas perusahaan. Membantu mengendalikan risiko keusangan. Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja. Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang. Tingkat Pengembalian Akuntansi Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek. Rumusnya : Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau investasi rata-rata Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata, maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut : Investasi rata-rata = (I + S)/2 Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi; periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai sekarang. · MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV) Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang, dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR). Definisi NPV NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima. Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat rintangan/tingkat batas, dan biaya modal. Nilai NPV yang positif menandakan bahwa : Investasi awal telah tertutupi, Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima. Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi sebaiknya ditolak. Tingkat Pengembalian Internal Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal (IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut. Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama dengan nol. Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya : I - ∑ CFt / (1 + i)t PASCAAUDIT PROYEK MODAL Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya operasional yang diestimasi; Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan tindakan perbaikan bila diperlukan. Manfaat Pascaaudit Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan beberapa manfaat : 1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan dengan baik, maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek. 2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan. Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating. · PROYEK SALING EKSKLUSIF Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik. NPV dibandingkan dengan IRR Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu : 1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan. 2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif. · PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas : 1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal. 2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak. Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu manajemen, dan statistik. · INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat menghasilkan manfaat tambahan. Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto. Bagaimana Investasi Dibedakan Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal jumlahnya bisa jadi cukup besar. Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi, manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek. Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih. Read More On : http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOKSYaWa

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Keputusan investasi modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh manajer. Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan mempengaruhi arus kas proyek lainnya. Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah, aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi, salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan pengembalian yang wajar. Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi, dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas. · MODEL NONDISKONTO Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama : Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang. Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit. Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal. Periode Pengembalian Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya : Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu ketika investasi awal diperoleh kembali. Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini. Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat digunakan sebagai berikut : Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian arus kas di masa depan. Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas perusahaan. Membantu mengendalikan risiko keusangan. Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja. Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang. Tingkat Pengembalian Akuntansi Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek. Rumusnya : Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau investasi rata-rata Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata, maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut : Investasi rata-rata = (I + S)/2 Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi; periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai sekarang. · MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV) Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang, dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR). Definisi NPV NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima. Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat rintangan/tingkat batas, dan biaya modal. Nilai NPV yang positif menandakan bahwa : Investasi awal telah tertutupi, Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima. Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi sebaiknya ditolak. Tingkat Pengembalian Internal Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal (IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut. Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama dengan nol. Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya : I - ∑ CFt / (1 + i)t PASCAAUDIT PROYEK MODAL Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya operasional yang diestimasi; Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan tindakan perbaikan bila diperlukan. Manfaat Pascaaudit Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan beberapa manfaat : 1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan dengan baik, maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek. 2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan. Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating. · PROYEK SALING EKSKLUSIF Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik. NPV dibandingkan dengan IRR Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu : 1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan. 2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif. · PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas : 1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal. 2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak. Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu manajemen, dan statistik. · INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat menghasilkan manfaat tambahan. Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto. Bagaimana Investasi Dibedakan Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal jumlahnya bisa jadi cukup besar. Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi, manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek. Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih. Read More On : http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOKSYaWa

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ

Keputusan investasi modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh manajer. Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan mempengaruhi arus kas proyek lainnya. Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah, aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi, salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan pengembalian yang wajar. Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi, dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas. · MODEL NONDISKONTO Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama : Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang. Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit. Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal. Periode Pengembalian Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya : Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu ketika investasi awal diperoleh kembali. Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini. Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat digunakan sebagai berikut : Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian arus kas di masa depan. Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas perusahaan. Membantu mengendalikan risiko keusangan. Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja. Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang. Tingkat Pengembalian Akuntansi Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek. Rumusnya : Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau investasi rata-rata Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata, maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut : Investasi rata-rata = (I + S)/2 Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi; periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai sekarang. · MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV) Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang, dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR). Definisi NPV NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima. Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat rintangan/tingkat batas, dan biaya modal. Nilai NPV yang positif menandakan bahwa : Investasi awal telah tertutupi, Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima. Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi sebaiknya ditolak. Tingkat Pengembalian Internal Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal (IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut. Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama dengan nol. Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya : I - ∑ CFt / (1 + i)t PASCAAUDIT PROYEK MODAL Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya operasional yang diestimasi; Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan tindakan perbaikan bila diperlukan. Manfaat Pascaaudit Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan beberapa manfaat : 1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan dengan baik, maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek. 2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan. Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating. · PROYEK SALING EKSKLUSIF Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik. NPV dibandingkan dengan IRR Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu : 1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan. 2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif. · PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas : 1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal. 2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak. Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu manajemen, dan statistik. · INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat menghasilkan manfaat tambahan. Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto. Bagaimana Investasi Dibedakan Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal jumlahnya bisa jadi cukup besar. Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi, manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek. Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih. Read More On : http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOKSYaWa

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Keputusan investasi modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh manajer. Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan mempengaruhi arus kas proyek lainnya. Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah, aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi, salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan pengembalian yang wajar. Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi, dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas. · MODEL NONDISKONTO Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama : Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang. Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit. Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal. Periode Pengembalian Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya : Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu ketika investasi awal diperoleh kembali. Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini. Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat digunakan sebagai berikut : Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian arus kas di masa depan. Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas perusahaan. Membantu mengendalikan risiko keusangan. Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja. Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang. Tingkat Pengembalian Akuntansi Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek. Rumusnya : Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau investasi rata-rata Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata, maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut : Investasi rata-rata = (I + S)/2 Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi; periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai sekarang. · MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV) Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang, dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR). Definisi NPV NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima. Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat rintangan/tingkat batas, dan biaya modal. Nilai NPV yang positif menandakan bahwa : Investasi awal telah tertutupi, Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima. Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi sebaiknya ditolak. Tingkat Pengembalian Internal Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal (IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut. Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama dengan nol. Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya : I - ∑ CFt / (1 + i)t PASCAAUDIT PROYEK MODAL Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya operasional yang diestimasi; Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan tindakan perbaikan bila diperlukan. Manfaat Pascaaudit Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan beberapa manfaat : 1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan dengan baik, maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek. 2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan. Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating. · PROYEK SALING EKSKLUSIF Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik. NPV dibandingkan dengan IRR Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu : 1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan. 2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif. · PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas : 1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal. 2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak. Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu manajemen, dan statistik. · INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat menghasilkan manfaat tambahan. Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto. Bagaimana Investasi Dibedakan Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal jumlahnya bisa jadi cukup besar. Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi, manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek. Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih. Read More On : http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOKSYaWa

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Keputusan investasi modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh manajer. Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan mempengaruhi arus kas proyek lainnya. Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah, aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi, salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan pengembalian yang wajar. Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi, dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas. · MODEL NONDISKONTO Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama : Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang. Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit. Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal. Periode Pengembalian Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya : Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu ketika investasi awal diperoleh kembali. Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini. Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat digunakan sebagai berikut : Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian arus kas di masa depan. Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas perusahaan. Membantu mengendalikan risiko keusangan. Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja. Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang. Tingkat Pengembalian Akuntansi Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek. Rumusnya : Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau investasi rata-rata Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata, maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut : Investasi rata-rata = (I + S)/2 Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi; periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai sekarang. · MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV) Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang, dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR). Definisi NPV NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima. Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat rintangan/tingkat batas, dan biaya modal. Nilai NPV yang positif menandakan bahwa : Investasi awal telah tertutupi, Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima. Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi sebaiknya ditolak. Tingkat Pengembalian Internal Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal (IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut. Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama dengan nol. Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya : I - ∑ CFt / (1 + i)t PASCAAUDIT PROYEK MODAL Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya operasional yang diestimasi; Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan tindakan perbaikan bila diperlukan. Manfaat Pascaaudit Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan beberapa manfaat : 1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan dengan baik, maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek. 2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan. Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating. · PROYEK SALING EKSKLUSIF Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik. NPV dibandingkan dengan IRR Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu : 1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan. 2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif. · PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas : 1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal. 2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak. Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu manajemen, dan statistik. · INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat menghasilkan manfaat tambahan. Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto. Bagaimana Investasi Dibedakan Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal jumlahnya bisa jadi cukup besar. Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi, manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek. Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih. Read More On : http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOKSYaWa

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Keputusan investasi modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh manajer. Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan mempengaruhi arus kas proyek lainnya. Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah, aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi, salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan pengembalian yang wajar. Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi, dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas. · MODEL NONDISKONTO Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama : Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang. Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit. Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal. Periode Pengembalian Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya : Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu ketika investasi awal diperoleh kembali. Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini. Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat digunakan sebagai berikut : Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian arus kas di masa depan. Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas perusahaan. Membantu mengendalikan risiko keusangan. Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja. Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang. Tingkat Pengembalian Akuntansi Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek. Rumusnya : Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau investasi rata-rata Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata, maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut : Investasi rata-rata = (I + S)/2 Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi; periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai sekarang. · MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV) Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang, dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR). Definisi NPV NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima. Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat rintangan/tingkat batas, dan biaya modal. Nilai NPV yang positif menandakan bahwa : Investasi awal telah tertutupi, Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima. Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi sebaiknya ditolak. Tingkat Pengembalian Internal Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal (IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut. Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama dengan nol. Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau sebenarnya yang diterima oleh investasi awal. Persamaannya : I - ∑ CFt / (1 + i)t PASCAAUDIT PROYEK MODAL Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya operasional yang diestimasi; Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan tindakan perbaikan bila diperlukan. Manfaat Pascaaudit Perusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan beberapa manfaat : 1. dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa sumberdaya digunakan secara bijaksana. Jika proyek berjalan dengan baik, maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek. 2. dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan. Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating. · PROYEK SALING EKSKLUSIF Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik. NPV dibandingkan dengan IRR Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu : 1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan. 2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif. · PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas : 1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal. 2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak. Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu manajemen, dan statistik. · INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat menghasilkan manfaat tambahan. Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto. Bagaimana Investasi Dibedakan Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal jumlahnya bisa jadi cukup besar. Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi, manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek. Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih. Read More On : http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz3cOKSYaWa

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ

About Me

Buku Tamu

free counters

Kurs Rupiah